http://www.komfos.com/2013/04/jasa-foto.html?m=0
Jumat, 26 September 2014
Kamis, 25 September 2014
Sabtu, 27 Oktober 2012
6 Tips Motret Landscape
Artikel di Outdoor photographer edisi Nov 2008 yang menarik perhatian saya. Saya tulis inti2nya saja yah, soalnya panjang dan silahkan baca sendiri biar lebih jelas berikut dengan foto2nya dia yang bagus2. Saya coba terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia biar bisa dinikmati bersama, saya tambahin sama celotehan saya
Hadapi object anda dengan serius, gunakan kamera anda dengan serius, mau dari view field camera atau kamera pocket.Percaya pada kemampuan anda dan percaya kalau kamera yang anda bawa pada saat itu dapat menghasilkan foto yang baik. Ini sangat mempengaruhi ketika anda akan motret atau tidak object menarik yang ada depan mata anda.
ketika anda mendapat kan object yang menarik anda harus berfikir, bagusnya di foto dari sudut yang mana yah, apakah komposisi ini baik atau ada yang lebih baik, eksplorasi di utamakan. dan pertanyaan itu tidak tergantung dengan tipe/model/merek alat yang anda akan pakai untuk motret.
Berusahlah untuk motret dengan pemikiran maksimum, jangan asal motret. Foto yang baik adalah foto yang baik. Pemirsa foto nggak peduli apakah fotonya jelek atau hampir bagus. Yang ada hanya foto bagus dan foto jelek
Motret landscape sangat bergantung terhadap keadaan alam. berbagai pertanyaan harus anda tanyakan ,
Alat2 anda salah satu kunci sukses dalam fotografi, dia memberikan kelebihan natural untuk anda. Tapi sampai disitu saja tidak lebih dari itu. Yang penting adalah pemikiran , keindahan apakah yang bisa anda bikinkan dengan alat yang anda punyai saat itu. Gear yang baik dapat memberikan anda warna/ketajaman yang baik. tapi Gear tidak akan memberikan anda komposisi yang baik, tidak akan memberikan gambar yang baik secara artistik, gear tidak akan merubah cahaya alam jadi lebih bagus. Gear yang paling baik ada gear yang membuat anda tidak kawatir akan kekurangan gear tersebut. karena dengan demikian anda akan lebih konsentrasi untuk membuat creative image yang baik, tidak memikirkan yang lain2
saya suka analogi dia tentang fine image dan fine meal; Alat makan yang indah dan baik tidak akan merubah rasa dari makanan, begitu juga dalam fotografi.
saran dia: bawalah peralatan yang cukup, kamera yang baik dan memadai untuk hasil akhir anda. kalo mau untuk di liat di monitor saja pake 6MP kamera cukup. kalo mau di print segede pintu, pake View 4x5 atau medium format tentunya. (dia ngomongin kualitas gallery bukan poster atau baliho). bawa support(tripod/monopod/quadpod) yang baik dan kuat untuk menopang gear anda.
Kalao anda pernah ketempat2 yang indah dan anda nggak motret jangan lah frustasi. Syukurilah, masih untung anda bisa ke tempat itu dan anda sempat melihatnya. makin keras anda mencoba anda makin tertekan dan bisa gagal untuk mendapatkan suasana yang anda mau. biarlah alam yang berbisara tentang kecantikannya, anda tinggal ambil gambar saja dan menikmati keindahan tersebut. kalau anda tidak enjoy, maka hasil foto anda juga akan tidak dapat dinikmati. teknik fotografi hanya bisa membawa sebuah foto ke tingkatan bagus secara teknik, tapi foto yang luar biasa ada bumbu emosi/perasaan dari yang membuat.
kalau anda tidak dapat menikmati suasana alam, maka kemungkinan besar anda sendiri tidak akan dapat mengabadikannya ke lapisan datar di kamera anda dengan sukses.
Jadi ingat lah kalau hunting landscape, sebaiknya tujuan kita untuk menikmati alam, bukan untuk jepret ajah, menengelamkan diri anda kedalam keindahan alam tersebut, otomatis anda akan mendapatkan keindahan alam yang akan anda foto.
Point yang terakhir ini saya sangat suka, karena benar2 mengena buat saya . Anda belanja barang yang mahal untuk fotografi, anda bayar mahal untuk trip anda ke suatu tempat, anda merencanakan, memikirkan dengan lama untuk mengambil Keindahan yang tak ternilai harganya. Dan kemudian anda mendapatkan momen tersebut KLIK!, nah sekarang bagaimana seterusnya, apakah sudah puas? kalau anda sudah puas maka perjalanan foto anda, hanya setengah jalan. Foto2 anda butuh post processing (basah/kering), terserah sesuka anda. Beberapa master foto berpendapat kalau yang terpenting dari pengambilan sebuah foto adalah presentasi, hasil akhir untuk di nikmati orang lain melalui medium pilihan anda.
- Keluarlah lebih sering
- Serius
Hadapi object anda dengan serius, gunakan kamera anda dengan serius, mau dari view field camera atau kamera pocket.Percaya pada kemampuan anda dan percaya kalau kamera yang anda bawa pada saat itu dapat menghasilkan foto yang baik. Ini sangat mempengaruhi ketika anda akan motret atau tidak object menarik yang ada depan mata anda.
ketika anda mendapat kan object yang menarik anda harus berfikir, bagusnya di foto dari sudut yang mana yah, apakah komposisi ini baik atau ada yang lebih baik, eksplorasi di utamakan. dan pertanyaan itu tidak tergantung dengan tipe/model/merek alat yang anda akan pakai untuk motret.
Berusahlah untuk motret dengan pemikiran maksimum, jangan asal motret. Foto yang baik adalah foto yang baik. Pemirsa foto nggak peduli apakah fotonya jelek atau hampir bagus. Yang ada hanya foto bagus dan foto jelek
- Research object anda
Motret landscape sangat bergantung terhadap keadaan alam. berbagai pertanyaan harus anda tanyakan ,
- apakah musimnya tepat?
- apakah waktunya pas pada hari tu (pagi/siang/sore/malem)?
- apakah matahari/bulan terbit/terbenam pada tempat yang pas(kalo disini tiap musim matahari/bulan pindah2)?
- apakah tempatnya aman?
- apakah mudah cari air?
- apakah hewan2 yang ada?
- suhunya berapa?
- bawa baju apaan?
- alat apa yang dibawa?
- apakah siap batin kita?
- dan masih banyak lagi pertanyaan yang nggak ada hubungannya sama fotografy sama sekali
- Alat yang baik hanya bisa membawa anda dengan batasan tertentu
Alat2 anda salah satu kunci sukses dalam fotografi, dia memberikan kelebihan natural untuk anda. Tapi sampai disitu saja tidak lebih dari itu. Yang penting adalah pemikiran , keindahan apakah yang bisa anda bikinkan dengan alat yang anda punyai saat itu. Gear yang baik dapat memberikan anda warna/ketajaman yang baik. tapi Gear tidak akan memberikan anda komposisi yang baik, tidak akan memberikan gambar yang baik secara artistik, gear tidak akan merubah cahaya alam jadi lebih bagus. Gear yang paling baik ada gear yang membuat anda tidak kawatir akan kekurangan gear tersebut. karena dengan demikian anda akan lebih konsentrasi untuk membuat creative image yang baik, tidak memikirkan yang lain2
saya suka analogi dia tentang fine image dan fine meal; Alat makan yang indah dan baik tidak akan merubah rasa dari makanan, begitu juga dalam fotografi.
saran dia: bawalah peralatan yang cukup, kamera yang baik dan memadai untuk hasil akhir anda. kalo mau untuk di liat di monitor saja pake 6MP kamera cukup. kalo mau di print segede pintu, pake View 4x5 atau medium format tentunya. (dia ngomongin kualitas gallery bukan poster atau baliho). bawa support(tripod/monopod/quadpod) yang baik dan kuat untuk menopang gear anda.
- Jangan maksa
Kalao anda pernah ketempat2 yang indah dan anda nggak motret jangan lah frustasi. Syukurilah, masih untung anda bisa ke tempat itu dan anda sempat melihatnya. makin keras anda mencoba anda makin tertekan dan bisa gagal untuk mendapatkan suasana yang anda mau. biarlah alam yang berbisara tentang kecantikannya, anda tinggal ambil gambar saja dan menikmati keindahan tersebut. kalau anda tidak enjoy, maka hasil foto anda juga akan tidak dapat dinikmati. teknik fotografi hanya bisa membawa sebuah foto ke tingkatan bagus secara teknik, tapi foto yang luar biasa ada bumbu emosi/perasaan dari yang membuat.
kalau anda tidak dapat menikmati suasana alam, maka kemungkinan besar anda sendiri tidak akan dapat mengabadikannya ke lapisan datar di kamera anda dengan sukses.
Jadi ingat lah kalau hunting landscape, sebaiknya tujuan kita untuk menikmati alam, bukan untuk jepret ajah, menengelamkan diri anda kedalam keindahan alam tersebut, otomatis anda akan mendapatkan keindahan alam yang akan anda foto.
- Foto anda tidak berakhir dengan click saja
Point yang terakhir ini saya sangat suka, karena benar2 mengena buat saya . Anda belanja barang yang mahal untuk fotografi, anda bayar mahal untuk trip anda ke suatu tempat, anda merencanakan, memikirkan dengan lama untuk mengambil Keindahan yang tak ternilai harganya. Dan kemudian anda mendapatkan momen tersebut KLIK!, nah sekarang bagaimana seterusnya, apakah sudah puas? kalau anda sudah puas maka perjalanan foto anda, hanya setengah jalan. Foto2 anda butuh post processing (basah/kering), terserah sesuka anda. Beberapa master foto berpendapat kalau yang terpenting dari pengambilan sebuah foto adalah presentasi, hasil akhir untuk di nikmati orang lain melalui medium pilihan anda.
Still Life Photography
Fotografi Still life tanpa kita sadari sering lihat dalam kehidupan sehari. Foto still lifebanyak ditemui di sekeliling kehidupan kita di majalah, Koran, kalender, brosur maupunbillboard di pinggir-pinggir jalan. Foto jenis ini sering menampilkan makanan, minuman ataupun benda mati lainya yang di komposisikan sedemikian rupa sehingga tampak menarik dipandang mata. Fotografi Still life identik dengan dunia komersial dan advertesing.
Difinisi still life photography
Kata still yang artinya diam atau mati, sedangkan life berarti hidup dalam konteks memberi ”kehidupan” pada benda tersebut. Still life photography dapat diartikan memotret benda mati tampak lebih hidup dan berbicara. Foto still life bukan hanya memindahkan objek kedalam sebuah foto, tetapi lebih dapat mengandung arti dengan pencapaian hasil foto yang lebih artistik dan bermakna.
Fotografi Still life dalam konteks funsional berupa pemotretan benda untuk tujuan pembuatan katalog, brosur, company profile, flyer dan iklan. Dalam hal ini, still life berfungsi sebagai iklan atau komunikasi visual dalam konteks komersial. Semua foto yang dibuat harus komunikatif; seberapa bagus desain barangnya, bagaimana fungsi barangnya dan diperuntukkan untuk kalangan siapa barang yang ada dalam foto tersebut.
Fotografi Still life dalam konteks ekspresif, foto still life dibuat sesuai selera, konsep dan emosi fotografer yang membuat foto still life tersebut. Seorang fotografer dapat mengekspresikan diri ke dalam fotonya.
3 unsur Dalam foto still life
1. Pencahayaan
2. Komposisi
3. Properti
3 unsur ini dalam foto still life saling berkaiatan karena dapat memberikan kesan dan pesan yang mengidupkan sebuah karya foto still life. Penerapan teknik pencahayan dan komposisi yang menarik menambah nilai aristik dalam foto still life. Properti yang digunakan bertujuan menghidupkan point-of-interests.
Dalam fotografi still life Konsep atau rancang bangun atau story board sangat penting. Dalam still life, kita berhadapan dengan benda mati dan bagai mana mem-visualisasikan benda mati tersebut agar tampak lebih hidup. Dengan konsep kita merancang pemotretan dengan mempertimbangkan 3 unsur; pencahayaan, komposisi dan properti agar dapat menuangkan semua rasa yang kita presentasikan kepada benda. Konsep dalam foto bertujuan untuk memberikan sebuah "pesan" yang fotografer ciptakan kepada benda mati ini. Konsep mengandung unsur pesan yang akan kita sampaikan kepada audiens (yang melihat atau mengapresiasi foto still life tersebut). Dan dalam menyampaikan pesan tersebut, kita harus bisa menyamakan persepsi, atau rasa pembaca dengan persepsi kita. Hal ini dinamakan apresiasi dalam komunikasi visual yang berbentuk sebuah foto.
Sebuah kondisi dimana foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin kita tuangkan dalam foto tersebut.
Jumat, 28 September 2012
Fotografi
Jika kita berbicara soal keindahan alam ini, tentunya
kita tidak akan pernah lepas dari sebuah kata fotografi , sebab fotografi
inilah momen momen yang terjadi terabadikan sepanjang masa. Namun apakah anda
tau apa itu fotografi dan bagaimana sejarah fotografi ..? Yuk kita bahas di
sini.
Fotografi
adalah seni atau suatu proses penghasilan gambar dan cahaya yang dipantulkan
oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan ke bidang film, sehingga
menghasilkan gambar.
Fotography pertama kali diresmikan pada abad ke-19, lalu
terpacu bersama kemajuan-kemajuan yang dilakukan oleh manusia sejalan dengan
kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839-an yang dicanangkan
sebagai tahun awal fotography, negara perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotography
merupakan sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti
yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sebenarnya bermula jauh sebelum masehi. Dalam buku the
history of photography karya alma davenport, terbitan university of new mexico
press tahun 1991, dinyatakan bahwa pada abad ke-5 sebelum masehi (sm), seorang
pria bernama mo ti telah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan
yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian ruang tersebut akan
terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo
ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Beberapa abad setelah itu, banyak orang yang menyadari
serta mengagumi fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu aristoteles pada abad
ke-3 sm dan seorang ilmuwan arab ibnu al haitam (al hazen) pada abad ke-10 sm,
dan kemudian berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang
dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan italia, giambattista
della porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis
menangkap bayangan gambar (bachtiar: 10).
Menurut szarkowski dalam hartoyo (2004: 21), nama camera
obscura diciptakan oleh johannes keppler pada tahun 1611:
Pada tahun 1611 johannes keppler membuat desain kamera
portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat
tersebut sebuah nama yang terkenal hingga kini: camera obscura… keadaan dalam
tenda tersebut sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa,
yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Dalam sejarah fotography pada awal abad ke-17 seorang
ilmuwan berkebangsaan italia bernama angelo sala menemukan, bila serbuk perak
nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Demikian pula
professor anatomi berkebangsaan jerman, johan heinrich schulse, pada 17127
melakukan percobaan dan membuktikan bahwa menghitamkan pelat chloride perak
yang disebabkan oleh cahaya dan bukan oleh panas merupakan sebuah fenomena yang
telah diketahui sejak abad ke-16 bahkan mungkin lebih awal lagi. Ia
mendemonstrasikan fakta tersebut dengan menggunakan cahaya matahari untuk
merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak; saying ia gagal
mempertahankan gambar secara permanent.
Kemudian sekitar tahun 1800, seorang berkebangsaan
inggris bernama thomas wedgwood, bereksperimen untuk merekam gambar positif
dari citra pada camera obscura berlensa (pada masa itu camera obscura lazimnya
pinhole camera yang hanya menggunakan lubang kecil untuk cahaya masuknya), tapi
hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga
schulse, membuat gambar-gambar negatif (sekarang dikenal dengan istilah
photogram) dengan cahaya matahari, pada kulit atau kertas putih yang telah
disaputi komponen perak.
Dalam sejarah fotografi mencatat sementara itu di
inggirs, humphrey davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak,
tapi bernasib sama dengan schulse. Pelatnya dengan cepat berubah menjadi hitam
walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui camera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography
perancis, joseph-nicephore niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed
pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya heliogravure
(proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal,
berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan
gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura
berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang
akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Photo yang dihasilkan
itu kini disimpan di university of texas di austin, as.
Merasa kurang puas, tahun 1827 niepce mendatangi desainer
panggung opera yang juga pelukis, louis-jacques mande’ daguerre (1787-1851)
untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen niepce dan
daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni
termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, niepce
meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 agustus 1839, daguerre dinobatkan sebagai
orang pertama yang berhasil membuat photo yang sebenarnya: sebuah gambar
permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang
disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri
(neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat
dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Fotografi mulai tercatat resmi pada abad ke-19 dan lalu
terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan
kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang
dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di perancis
dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat
itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Januari 1839, penemu fotografi dengan menggunakan proses
kimia pada pelat logam, louis jacques mande daguerre, sebenarnya ingin
mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, pemerintah perancis, dengan dilandasi
berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke
seluruh dunia secara cuma-cuma. Maka, saat itu manual asli daguerre lalu
menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya
kerja yang harus dilakukan.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat.
Menurut szarkowski dalam hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia fotografi
modern adalah seorang pengusaha, yaitu george eastman. Melalui perusahaannya
yang bernama kodak eastman, george eastman mengembangkan fotografi dengan
menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan
dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter,
film dan kertas photo.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan
pembidikan pada kamera single lens reflex (slr), dan pada tahun yang sama
jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera nikon. Tahun 1972
mulai dipasarkan kamera polaroid yang ditemukan oleh edwin land. Kamera
polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan
pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat
cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang
tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat
photo yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Minggu, 25 Maret 2012
Wedding Dokumentasi
"MUQODIMMAH"
dan disini kami ingin membantu mengabadikan moment dengan gambar dengan sentuhan artistik dan seni
yang indah.
info lebih lanjut email ke retrorojoseni@gmail.com
Ayat ayat pernikahan
“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang
baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu
halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan
mangawini) wanita yang menjaga kehormatan[402] diantara wanita-wanita
yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar
mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina
dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir
sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”. (Q.S Al
Maa’idah, 5:5).
“Dan janganlah kamu menikahi
wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak
yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan
dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran”. (Q.S Al Baqarah, 2:221).
“Hai orang-orang yang beriman, apabila
datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka
hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang
keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka
(benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada
(suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi
orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi
mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah
mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar
kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali
(perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta
mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang
telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara
kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S Al
Mumtahanah, 60:10).
“Dan barangsiapa diantara kamu (orang
merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka
lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak
yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah
dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin
tuan mereka, dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang
merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan
(pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan
apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
melakukan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman
dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan
menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu
lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S An
Nisaa’, 4:25).
“Kemudian jika si suami mentalaknya
(sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya
hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain
itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami
pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan
dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah,
diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui”. (Q.S Al Baqarah,
2:230).
Rabu, 28 Desember 2011
Langganan:
Postingan (Atom)